Fakta Medis, Daging Kambing Tidak Bikin Darah Tinggi. Sayangnya, tidak semua orang dapat menikmati daging kambing dengan
nyaman. Salah satu hal yang ditakutkan adalah naiknya tekanan darah
akibat memakan daging kambing. Apakah hal itu mitos atau merupakan fakta
medis?
Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr Johanes Chandrawinata, SpGK,
mengatakan, datangnya penyakit darah tinggi saat mengonsumsi daging
kambing hanyalah mitos. Bahkan, kata dia, mengunyah satu kilogram daging
kambing pun tak akan mendatangkan darah tinggi.
“Kambing
cukup sehat asal dagingnya saja, bukan dibarengi dengan jeroan, babat,
otak, dan usus,” kata Johanes.
Johanes menuturkan, daging kambing memiliki keunggulan tersendiri
dibandingkan dengan daging sapi karena kandungan lemak dan kolesterolnya
yang lebih rendah.
Dalam takaran 100 gram, lemak daging kambing hanya 3,03 gram,
sedangkan daging sapi 7,72 gram. Kolesterol daging kambing juga sedikit
lebih rendah, yakni 75 miligram, dan kolesterol sapi 80 miligram.
Selain itu, untuk zat besi, daging kambing juga lebih banyak dengan
3,73 gram, sedangkan daging sapi hanya 2,24 miligram. Kemudian, seng
(zinc) pada dagingg kambing sebesar 5,27 miligram dan sapi 4,61
miligram.
Akan tetapi, cara masak yang tepat juga perlu diketahui agar mendapatkan manfaat nutrisi sepenuhnya.
Bagi
pencinta sate kambing, Johanes menyarankan agar tidak memanggangnya
hingga gosong. Saat proses pemanggangan, protein pada daging kambing
yang terkena panas tinggi bisa berubah menjadi zat karsinogen. Dengan
begitu, hal ini juga mengonfirmasi bahwa arang sebagai penyebab kanker
juga mitos.
“Kalau makan di-grill itu cukup seminggu sekali. Jangan tiap hari (bisa) bikin kanker,” ujar Johanes.
Sementara, jika Anda tak suka daging yang dipanggang, masak dengan
kuah juga dapat menjadi pilihan. Dalam proses ini, lebih baik hindari
penggunaan santan yang berlebihan. Penambahan sayur juga dapat
menambahkan kandungan vitamin pada hidangan kambing.
Source: kompas online
Posting Komentar