KLATEN .SuaraPekerja.com. Potensi bencana tanah longsor dan banjir di wilayah Kabupaten Klaten untuk bulan ini perlu diwaspadai . Dari 11 Kecamatan yang terdiri dari 94 Desa , ada tiga Kecamatan yang merupakan wilayah rawan bencana longsor yang disebabkan tanah bergerak dan banjir .
Wilayah itu meliputi Kecamatan Bayat, Cawas dan Kemalang .
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten menghimbau kepada warga yang berada di tiga Kecamatan yang diprediksi rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan dan tanggap situasi , karena pada saat ini cuaca tidak menentu.
Nur Tjahjono mengatakan, berdasarkan data dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) wilayah Klaten dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, pada musim pancaroba ini sejumlah wilayah Kecamatan di Klaten harus mewaspadai adanya gerakan tanah yang akan menimbulkan tanah longsor dan banjir .
“Kecamatan Kemalang, Bayat, dan Cawas , diprediksi darurat , karena tanahnya labil (mudah terjadi gerakan tanah)'. Pada tahun kemarin, di Kemalang juga terjadi longsoran sebagaimana gambaran sesuai di peta Bencana Alam tanah longsong ,” jelas Tjahyono , Jumat (23/9/2016).
Ditambahkan, di Kecamatan Bayat tiap tahun terjadi longsoran tanah , dikarenakan penguat dinding tebingnya hanya sementara sehingga sangat rawan untuk longsor kembali . Apalagi pada tahun ini sering terjadi hujan dengan intensitas tinggi .
“Harusnya memang ada penguatan dinding secara permanen ,” tegasnya .
Dari data Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) yang merupakan wilayah berpotensi banjir berasal dari aliran Sungai Dengkeng dari wilayah Gantiwarno, Wedi, Cawas, Bayat, Trucuk, Karangdowo diprediksi merupakan wilayah rawan banjir.
“Kecamatan Gantiwarno merupakan pusat bertemunya 2 aliran sungai dari Merapi dan Gunungkidul. Sehingga bisa berakibat pada daerah di bawahnya akan mengalami banjir . Persoalannya adalah jumlah bidang tanggul di sungai sekitar wilayah Gantiwarno hingga Cawas mengalami keretakan dan pendangkalan ,” Pungkasnya . //Yosep agus .
Posting Komentar