Surabaya,Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Jatim lagi-lagi kecolongan dalam mencegah wabah flu burung. Meskipun hingga saat ini flu burung belum sampai menjangkit manusia, dua daerah di Jatim positif terjangkit flu burung, yakni Banyuwangi dan Lamongan. Setelah ditemukan, Disnak Jatim baru memusnahkan 1.600 ekor unggas di Banyuwangi dan 750 unggas di Lamongan. Gubernur Jatim Soekarwo meminta kepada Disnak Jatim jangan lamban dan segera menerjunkan tim khusus untuk penanggulangan kasus flu burung. Tim Khusus ini adalah tim yang sebelumnya memang telah terbiasa menangani terkait firus yang mematikan. "Saya akan panggil Kepala Dinas Peternakan Maskur, karena flu burung semacam ini penyebaran sangat cepat sekali," tegasnya. Menurut Pakde, salah satu cara menghilangkan virus ini adalah dengan melakukan pencegahan preventif. "Saya minta tenaga ahli turun dan obat apa yang bisa diberikan, karena obat yang dari Unair masih belum bisa diperbanyak," tukasnya. Tidak hanya dua daerah yang dikhususkan dalam penanganan flu burung di Lamongan dan Banyuwangi, tetapi semua penanganan diberi sifat serius. Ini karena semua daerah memiliki posisi sama sebagai daerah rawan virus flu burung. Penanganan hanya bergantung pada skala. Pakde mengimbau agar masyarakat melakukan tindakan-tindakan pencegahan seperti menjaga kebersihan dan kekebalan tubuh. Masyarakat bukan hanya waspada dengan flu burung saja, tetapi juga flu lainya, seperti flu babi. "Setiap tahun pasti muncul virus yang menyebabkan flu burung dan flu-flu lainnya, maka kegiatan digalakkan yang bersifat preventif," pungkasnya. [beritajatim]