MOJOKERTO, SUARA
PEKERJA.NET>>>PDAM Kabupaten Mojokerto, belum menerima pelimpahan
paket proyek SPAM dari Dinas PU Cipta Karya Provinsi Jatim dan Balai Besar
Wilayah Sungai Brantas yang dibangun pada tahun anggaran 2012 lalu. Ada beberapa paket proyek yang berkaitan
dengan insfratruktur penunjang PDAM. Sesuai aturan, PDAM hanya mengusulkan saja ke Pemerintah Pusat melalui
BBWS Brantas atau Provinsi. Secara tehnik disain dan bentuk gambar yang telah
diusulkan itu tidak serta merta disetujui karena ada kalanya revisi. Oleh karena itu PDAM tidak bisa menentukan
bentuk disain bangunan, tetapi usulan tersebut menjadi dasar pertimbangan
setelah anggaran turun.
Dari beberapa paket yang diusulkan ada beberapa yang
disetujui dan pelaksanaan anggaran tahun 2012. Tetapi dari insfratruktur yang
sudah terlaksana sepengetahuan kami, belum ada yang dilimpahkan. Tetapi sudah
ada yang diuji coba keberadaan paket tersebut. Dari hasil pelaksanaan uji coba
itu masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki untuk menuju penyempurnaan.
Sampai sekarang ada hal yang vital yang harus dipenuhi, misalnya penyambungan
listrik, belum terealisasi. "saya tidak paham tanggung jawab siapa tetapi yang pasti dilokasi SPAM
belum terpasang, demikian disampaikan Dedi Hendro, Kepala Bagian Tehnik PDAM
Kabupaten Mojokerto, Rabu (06/02/2013), ketika temui SUARA PEKERJA.COM, di
ruang kerjanya.
Dedi Hendro nambahkan, sampai sejauh ini PDAM belum
belum menerima limpahan tugas dari Kepemerintah Kabupaten Mojokerto, sebagai
pelaksanaan yang menangani hal itu. "Semestinya terkait hal itu lebih
dominan dikonfirmasikan Dinas PU Cipta Karya Jatim dan BBWS Brantas, sebagai
instansi yang lebih berwewenang tambahnya. Pada tahun anggaran 2012, pembanguan
yang berkaitan dengan insfratruktur PDAM ditangani dua institusi. Pembangunan
SPAM ditangani Dinas PU Cipta Karya Provinsi Jawa Timur, dan pembangunan Intake
ditangani Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Provinsi JawaTimur.
Kendatipun pekerjaan yang telah didanai APBN itu sudah selesai, namun karena beberapa
faktor teknis diperkirakan penyerahaan/beroprasi akan molor karena masih jauh
dari harapan, dan perlu pembenahan-pembenahan yang bersifat vital untuk
menjamin pengoperasian setelah ditangani oleh PDAM kelak, misalnya prasarana
pompa,sambungan listrik. Tentu jika hal itu tidak dipersiapkan segera mungkin
akan menjadi kendala pengoperasian lambat.
Beberapa kendala yang ditemukan saat uji coba,
sebagian besar telah dibenahi dan diperbaiki. Tetapi untuk sampungan listrik
belum ada realisasi. Tentu tidak mungkin diserahkan seperti itu urai Dedi
Hendro memberi keterangan (martin)
Posting Komentar